Bakal calon presiden Anies Baswedan memiliki keinginan memberantas judi online yang tak kunjung hilang peredarannya meski sudah gencar diperangi pemerintah.
Hal itu diungkapkan Anies ketika menjawab pertanyaan mahasiswa jika Anies menjadi presiden dalam forum bertajuk Desak Anies di Yogyakarta Minggu 22 Oktober 2023.
“Soal judi online ini hal penting sekali yang harus ditangani, karena telah menyedot dari bawah, tidak menghasilkan kesejahteraan tapi menambah penderitaan masyarakat,” kata Anies.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu membeberkan apapun jenisnya, aktivitas judi merupakan pelanggaran hukum yang harus ditindak.
“Prinsipnya sama, kegiatan judi merupakan pelanggaran hukum yang harus ditindak, hanya saja judi online ini penanganannya lebih sophisticated (rumit) karena memanfaatkan teknologi,” katanya.
Anies bercerita bagaimana gerakan mahasiswa tahun 1990-an yang berhasil menghapusnya judi legal kala itu yang populer dikenal dengan Sumbangan Dermawan Sosial Berhadiah atau SDSB.
Anies yang turut dalam gerakan mahasiswa menghapus judi legal SDSB saat era Orde Baru itu menggambarkan bagaimana masyarakat terutama kelas bawah setiap hari berharap mendapat peruntungan dari judi tersebut.
“Saat SDSB itu, setiap hari tertentu, kalau tidak salah hari Rabu, orang akan naruh uang lalu nunggu keluar nomor, nomor yang dipasang itu pas keluar hadiahnya bisa sekian miliar,” katanya.
“Uang (hadiah SDSB) itu kebanyakan, dari rakyat kecil,” imbuh Anies.
Keprihatinan pada judi legal SDSB itu, kata Anies, yang membuat mahasiswa bergerak. Diawali dari Yogyakarta dan menjadi gerakan perlawanan terbesar melibatkan hampir 13 ribu mahasiswa.
“Bulan November 1993 itu, mahasiswa berangkat ke Jakarta, sama sama memprotes pemerintah Orde Baru hingga akhirnya menghentikan praktik SDSB,” kata Anies.
Berkaca dari gerakan itu, Anies berharap semangat memberantas judi online nanti bisa dilakukan dirinya.