Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memerintahkan jajaran direksi hingga komisaris memberangus ‘virus’ judi online di tubuh perusahaan pelat merah.
“Ya tentu saya prihatin, apalagi kalau sudah penipuan (penggelapan uang negara), ya ditangkap lah ya (pejabat BUMN yang merugikan negara karena judi online), apalagi penipuan-penipuan. Sekecil apapun itu penipuan,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com di Kantor Transmedia, Jakarta Selatan, Rabu (4/10).
“Tapi gini, percuma dong kalau saya punya komisaris dan direksi perusahaan-perusahaan BUMN kalau hal-hal kecil harus kembali ke menteri lagi,” imbuhnya.
Ia mengatakan perannya sebagai seorang menteri BUMN lebih fokus kepada cakupan besar dan lebih luas. Erick mencontohkan salah satu fokusnya sekarang adalah bersih-bersih perusahaan pelat merah yang menyelewengkan dana pensiun (dapen).
“Jadi, saya lebih (ke) konteks besar. Tentu saya berharap isu-isu ini (judi online), direksi dan komisaris jadi bagian penting (memberantas),” tutupnya.
Pada awal September 2023 lalu, seorang pegawai BUMN di Jayapura berinisial RSSM ditetapkan sebagai tersangka kasus penggelapan dana nasabah Rp1,4 miliar. Pelaku diduga menggunakan uang tersebut untuk judi online.
Tersangka diduga memakai modus mengirim uang dari nasabah yang baru ke rekening pribadinya. Lalu, uang tersebut disetor tersangka ke situs judi online.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh tim audit internal dari bank tersebut diperoleh hasil kerugian negara sebesar Rp1,1 miliar,” kata Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri (Kejari) Jayapura Marvie de Queljoe, dikutip dari detikcom.
Polisi mengatakan total uang yang ditransfer ke rekening pelaku berjumlah Rp1,4 miliar. Namun, tersangka mengembalikan uang tersebut senilai Rp300 juta.
Peluang Kuasai Hotel Sultan
Dalam kesempatan sama, Erick juga menanggapi soal peluang perusahaan pelat merah menguasai Hotel Sultan.
Namun, ia tak berbicara banyak. Pasalnya, ia belum tahu lebih dalam soal desakan pengosongan Hotel Sultan yang sekarang masih dikuasai PT Indobuildco milik Pontjo Sutowo.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh tim audit internal dari bank tersebut diperoleh hasil kerugian negara sebesar Rp1,1 miliar,” kata Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri (Kejari) Jayapura Marvie de Queljoe, dikutip dari detikcom.
Polisi mengatakan total uang yang ditransfer ke rekening pelaku berjumlah Rp1,4 miliar. Namun, tersangka mengembalikan uang tersebut senilai Rp300 juta.
Peluang Kuasai Hotel Sultan
Dalam kesempatan sama, Erick juga menanggapi soal peluang perusahaan pelat merah menguasai Hotel Sultan.
Namun, ia tak berbicara banyak. Pasalnya, ia belum tahu lebih dalam soal desakan pengosongan Hotel Sultan yang sekarang masih dikuasai PT Indobuildco milik Pontjo Sutowo.